Mengenal sejarah Kue Ku atau Ang Ku Kueh

Ang Ku Kueh atau Kue Ku adalah kue tradisional yang populer di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Nama “Ang Ku Kueh” sendiri berasal dari bahasa Hokkien, di mana “ang ku” berarti “kura-kura merah” dan “kueh” berarti “kue” atau “kuih.” Nama ini mengacu pada bentuk dan warna kue yang mirip dengan kura-kura merah.

Sejarah asal-usul Ang Ku Kueh tidak dapat dipastikan dengan pasti, tetapi ada beberapa teori dan legenda yang mengaitkannya dengan tradisi dan budaya Tionghoa:

Asal Tionghoa

Ang Ku Kueh diyakini berasal dari Tiongkok, di mana kue serupa dikenal sebagai “red tortoise cake.” Kue ini awalnya disajikan selama perayaan Tahun Baru Imlek sebagai simbol kemakmuran, umur panjang, dan keberuntungan. Bentuk kura-kura merah melambangkan ketahanan dan kehidupan yang panjang.

Legenda tentang Kura-Kura Merah

Ada legenda Tionghoa yang mengaitkan Ang Ku Kueh dengan kisah seekor kura-kura merah yang membantu seorang dewa untuk mengatasi berbagai kesulitan. Sebagai hadiah atas bantuan kura-kura merah tersebut, dewa mengubahnya menjadi kue dengan warna merah yang melambangkan keberuntungan.

Perkembangan Lokal

Seiring waktu, Ang Ku Kueh mengalami perkembangan dan variasi dalam resep dan bahan-bahan yang digunakan, terutama setelah menyebar ke negara-negara Asia Tenggara. Di berbagai daerah, Ang Ku Kueh dapat memiliki isian yang berbeda, seperti pasta kacang hijau, pasta ubi, atau isian gula merah.

Ang Ku Kueh menjadi bagian integral dari budaya kuliner di banyak negara Asia Tenggara dan sering disajikan dalam berbagai acara perayaan seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, dan perayaan tradisional lainnya. Kue ini dikenal karena teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang khas, serta cetakan berbentuk kura-kura merah yang menghiasi bagian atasnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, Ang Ku Kueh juga sering diolah dengan berbagai inovasi rasa dan bentuk yang menarik bagi para pencinta kuliner. Meskipun memiliki akar dalam tradisi Tionghoa, kue ini telah merayakan popularitasnya di seluruh Asia Tenggara dan menjadi bagian penting dari warisan kuliner regional.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *